Subscribe:

Pages

Diary kecil Ega

Jumat, 18 April 2014

OBAT FLU

Kenali Obat Anda: Obat Flu

Obat sakit flu dan batuk banyak sekali macamnya. Obat flu adalah salah satu primadona pabrik obat dan iklan media. Makanya daftar obat berikut mungkin sangat populer namanya di benak Anda. Flu atau batuk pilek (common cold, colds) lazim dijadikan sebutan bagi semua keadaan yang menimbulkan batuk, bersin, hidung tersumbat, pilek, demam, ataupun sakit kepala (Azwar, 2005).

Di kalangan kedokteran, mereka dikelompokkan ke dalam infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Flu disebabkan oleh 30 jenis virus, antara lain virus influenza. Penyakit ini akan sembuh sendiri bila tidak terjadi penyulit. Flu tidak sama dengan influenza yang disebabkan bentuk lain dari virus influenza, yang mampu menyebar dengan cepat dan luas, mewabah, mengenai jutaan orang dan bisa berakhir dengan kematian (Azwar, B., 2005, Bijak mengonsumsi obat flu, Kawan Pustaka, Tangerang).
Bagaimana pengobatannya?
Sesungguhnya tidak ada pengobatan yang khusus untuk flu. Secara umum yang perlu diperhatikan adalah istirahat yang cukup, banyak minum, dan menjaga keseimbangan makanan. Obat flu hanya diberikan untuk mengatasi keluhan yang nyata. Sesuai dengan keluhan dan gejalanya, obat flu yang beredar di masyarakat baik tunggal maupun kombinasi memiliki khasiat sbb:
1. analgesik/pain killer/pelerai rasa sakit untuk sakit kepala, tenggorokan kering, nyeri otot, dan demam
2. dekongestan, untuk mengatasi bersin dan melapangkan hidung yang tersumbat
3. anti-alergi
4. obat batuk, baik bersifat antitusif atau ekspektoran (Azwar, 2005).
Sumbatan hidung pada pilek disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah kapiler akibat bendungan (congestion). Bendungan dapat dibuka oleh obat yang dapat menciutkan pembuluh darah (decongestion). Obat yang digunakan disebut dekongestan. Dekongestan yang digunakan berasal dari golongan agonis alfa yang menyebabkan pembuluh darah melebar itu menciut sehingga hidung bebas dari sumbatan (Azwar, 2005).
Di setiap penggunaan dekongestan selalu tertulis peringatan untuk tidak menggunakannya bersama penghambat monoamin oksidase (MAO inhibitor). MAO digunakan dalam pengobatan antidepresi. MAOI berkerja dengan dengan menghambat suatu proses enzim sehingga terjadi peningkatan kadar hormon adrenalin si penguasa adrenergik, yang menyebabkan tekanan darah naik. Karena sama-sama adrenergik, makanya tidak boleh digunakan bersama-sama karena akan mengakibatkann peninggian tekanan darah (Azwar, 2005).
Pseudoefedrin dan fenilpropanolamin (PPA) adalah obat yang sering digunakan sebagai dekongestan (pelapang) hidung. Pseudoefedrin dan PPA adalah zat adrenergik, sama seperti halnya amfetamin nenek moyang ekstasi dan sabu-sabu. Meminum pseudoefedrin tidak akan menaikkan tekanan darah tetapi masih cukup untuk merangsang jantung. Menurut Badan POM, dosis maksimal adalah 30 mg per takaran (Azwar, 2005) .
Fenilpropanolamin (PPA) dinyatakan terlarang di AS karena dapat menimbulkan stroke. Di AS, PPA juga sering digunakan sebagai pelangsing karena efek sampingnya menurunkan nafsu makan. Pelarangan ini diikuti oleh Malaysia dan Singapura. Bagaimana dengan Indonesia? Melalui kesepakatan para profesor di Indonesia dan sesudah melalui penelitian, Badan POM tetap mengizinkan dengan catatan bahwa dosisnya harus diturunkan dari 25 mg per takaran menjadi 15 mg per takaran. Amankah PPA? Baca penjelasan lengkapnya di sini, kita tanya Prof Zullies Ikawati.
Antihistamin yang sering dijumpai pada obat flu adalah klorfeniramin maleat (CTM), termasuk dalam keluarga etanolamin (suatu anihistamin penghambat reseptor H1). Bagaimana mekanisme aksinya? Baca ulasan berikut ini tentang hipersensitivitas tipe I. Intinya adalah adanya reaksi yang berlebihan dari sistem pertahanan tubuh terhadap gangguan luar, baik makanan, obat, maupun udara dingin. Salah satu alat serang yang dilepas tubuh ke dalam pembuluh darah adalah histamin yang menyebabkan kontraksi atau menciutnya berbagai alat vital seperti bronkus dan usus, serta peningkatan sekresi mukus atau lendir dan resistensi saluran nafas (Azwar, 2005).
Antihistamin, dapat mengentalkan dahak sehingga menyulitkan kerja ekspektoran, bisa mengatasi penyempitan bronkus tetapi tidak cukup kuat untuk menjadi bronkodilator, mempunyai sifat kolinergik sehingga bisa menimbulkan kesukaran pada buang air kecil. CTM dapat menetralkan histamin yang dilepaskan oleh tubuh, tetapi tidak semua penyakit alergi bisa disembuhkannya. CTM efektif terhadap gatal-gatal, bersin, dan ingus jika disebabkan oleh penyakit alergi. CTM jarang dijual dalam bentuk tunggal. CTM sering menimbukan mulut kering dan gangguan buang air kecil. Gejala lainnya dapat berupa mual dan muntah sehingga obat ini harus diminum sesudah makan (Azwar, 2005).
Dextrometorfan adalah suatu antitusif (penekan batuk), bekerja sentral dengan meninggikan ambang refleks batuk. Hampir sama kuat dengan kodein, tidak menimbulkang gangguan saluran cerna dan kantuk.
Ekspektoran adalah obat untuk merangsang pengeluaran dahak dari saluran nafas, contoh adalah gliseril guaikolat.
Berikut ulasan singkat obat-obat yang sering dipakai masyarakat (disusun secara alfabetis).
Allerzin Syrup
ALLERZIN syrup (5 ml) mengandung Prornethazine HCI sebanyak 5 mg. Digunakan untuk pengobatan pada berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh reaksi alergi. Karena sifat sedatifnya, maka untuk pemakaian obat ini dapat menimbulkan rasa agak mengantuk, mirip CTM.
Bodrex Flu dan Batuk
Komposisi: parasetamol 500 mg, pseudoephedrine HCl 30 mg, dextromethorphan HBr 12 mg. Indikasi : meredakan gejala-gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk. Analisis: parasetamol bekerja sebagai antipiretik (pengurang demam) dan analgetik (pelerai rasa sakit kepala), pseudoefedrin (bukan PPA yang digunakan) sebagai dekongestan (hidung tersumbat), dekstrometorfan sebagai antitusif (penekan batuk).
Coparcetin
Isi kandungannya adalah : parasetamol 500 mg, gliseril guaiakolat 100 mg, efedrin-HCl 8 mg, CTM (klorfeniramin maleat) 2 mg. Sedangkan dalam bentuk sediaan sirup, tiap 5 ml mengandung: parasetamol 120 mg, gliseril guaiakolat 50 mg, efedrin HCl 4 mg, CTM (klorfeniramin maleat) 1 mg.
Coparcetin adalah obat untuk influenza, batuk pilek, salesma, bronkitis, asma dan saluran nafas. Ada dalam 2 bentuk sediaan yaitu kaplet dan sirup. Untuk sirup sendiri ada untuk dewasa dan anak-anak (Caporcetin Kid Cough). Aturan pakai untuk dewasa adalah 3 x sehari 1 kaplet, anak usia 6-12 tahun: 3 x sehari 1/2 kaplet. Untuk sediaan sirup, anak 2-6 tahun: 3-4 x sehari 1/2 -1 sendok takar (5 ml); 6-12 tahun: 3-4 x sehari 1/2 -1 sendok takar (5 ml).
Analisis: parasetamol dan efedrin idem di atas. Gliseril guaikolat adalah ekspektoran (pelancar dahak), CTM sebagai antialergi.
Decolgen
Setiap tablet mengandung: parasetamol 400mg, fenilpropanolamin HCI 12,5 mg, dan klorfeniramin maleat 1mg (update 15 jan 13)
Dorbigot (Nufarindo)
Komposisinya parasetamol 500 mg dan N-acetylcysteine (NAC) 200 mg. Indikasi meringankan batuk berdahak dan menurunkan demam yang menyertai influenza. Mekanisme kerja? NAC adalah salah satu ekspektoran juga lho.
Flumeco
Komposisi Paracetamol 650 mg, fenilpropanolamina HCL 15 mg, dekstometorfan Hbr 15 mg, klorfeniramina maleat 2 mg. Indikasi: Meringankan gejala sakit kepala, nyeri otot, bentuk kering, pilek dan rasa hidung tersumbat serta bersin-bersin, meenurunkan demam yang menyertai influenza. Dosis : Dewasa dan anak > 12 tahun: sehari 3-4 x 1 kaplet; anak 6-12 tahun: 3-4 hari ½ kaplet atau sehari 3 x 2 sdth sirup
Intunal F
Komposisi per tablet : Parasetamol 500 mg, Fenilpropanolamin HCl 15 mg, Deksklorfeniramini maleat 2 mg, Dekstrometorfan HBr 15 mg, Gliseril guaiakolat 50 mg. Menghilangkan gejala-gejala demam, flu, sakit kepala. Analisis: parasetamol, dekstrometorfan, gliseril guaikolat idem di atas. Tidak digunakan CTM tapi Deks-CTM, apa bedanya? Sama saja, sama-sama antialergi.  Untuk dekongestan dipakai Fenilpropanolamin HCl 15 mg (tidak 25 mg). Obat ini antitusif di gabung dengan ekspektoran (dekstro vs GG).
Inza
Tiap tablet mengadung : Parasetamol 500 mg, Pseudoefedrin HCI 30 mg, Klorfeniramina Maleat 1 mg. Efek samping: mengantuk, gangguan pencernaan, isomnia, gelisah, eksitasi, tremor, takikardi, aritmia ventrikel, mulut kering, palpitasi, sulit berkemih. Penggunaan dosis besar dan jangka panjang menyebabkan kerusakan hati. Jika dibandingkan dengan Decolgen, dosis di Inza rata-rata 2x lipat, kecuali parasetamol 6x lipat).
Neozep Forte
Komposisi Phenylpropanolamine HCl 15 mg, parasetamol 250 mg, salisilamid 150 mg, chlorpheniramine maleate 2 mg, ascorbic acid (vitamin C) 25 mg. Indikasi: pilek, rinitis alergika & rinitis vasomotor, sinusitis, flu, hidung berair, hay fever (demam disebabkan kepekaan terhadap rumput kering) dan gangguan nasofaringeal lain.
Analisis: salisilamid adalah bentuk lain dari salisilat, selain juga sodium salisilat (suatu garam salisilat). Perbedaannya terletak pada kekuatannya (potensi). Asam asetilsalisilik adalah bentuk yang terkuat, sedangkan salisilamid adalah bentuk terlemah. Di Neozep Forte sudah ada parasetamol, tapi mengapa masih menggunakan salisilamid dalam komposisinya ya? Mungkin ini strategi dalam mengurangi dosis parasetamol yang hanya 250 mg saja, sehingga efek hepatotoksiknya turun, sementara supaya efeknya tetap sama makanya di tambah dari salisilamid (yang potensinya cukup lemah). Ada apa juga dengan Vitamin C pada komposisi ini? Vitamin C adalah suatu vitamin penting, antioksidan, meningkatkan metabolisme yang dibutuhkan pada kondisi-kondisi flu.
Panadol Cold dan Flu
Merek baru perluasan dari Panadol biru, dengan bintang iklan ganteng Afghan, pelantun lagu Terima Kasih Cinta. Kemasannya adalah warna hijau, berbeda dengan merek baru lainnya yaitu Panadol Extra yang berwarna merah. Panadol Cold & Flu mengandung kombinasi dari parasetamol 500 mg, pseudoefedrin HCI 30 mg, dan dekstrometorfan HBr 15 mg, yang berguna untuk demam/meringankan rasa sakit, dekongestan dan antitusif.
Analisis: Parasetamol adalah derifat non-narkotik dari para aminophenol yang berkhasiat analgesik dan antiperetik. yang timbul karena efek selektif alat persepsi rasa sakit pada talamus dan hipotalamus di susunan saraf pusat. Panadol Cold & Flu dapat di gunakan pada penderita yang sensitif terhadap asetosal, atau gangguan saluran pencernan, pendarahan lambung. Pseudoefedrin HCI merupakan dekongestan nasal yang dapat diberikan per oral. Pseudoephedrine HCl bekerja merangsang reseptor alpha adrenegrik yang menimbulkan vasokonstriksi kongesti selaput lendir yang menyertai rinitis alergik, koriza akut, sinusitis dan penyakut saluran nafas lainnya. Dextromethorpan HBr, merupakan penekan batuk non-narkotik.
Paracetin Syrup
Tiap 5 ml sirup mengandung : Parasetamol 120 mg, gliseril guaiakolat 30 mg, efedrin-HCl 3 mg, klorfeniramin maleat (CTM) 0,5 mg. Indikasi: Influenza, demam, bersin-bersin, pilek, sakit kepala dengan batuk.
Paramex Flu dan Batuk
Komposisi : Propifenazon 150 mg, Parasetamol 250 mg, Deksklorfeniramini maleate 1 mg, Kafein anhidrat 50 mg. Indikasi: Sakit kepala, migren, sakit gigi, nyeri menstruasi, flu, reumatisme, neuralgia (nyeri saraf) dan skiatika (pinggang pegal, linu panggul), demam.
Analisis: di kemasan tertulis kontraindikasi: pasien dengan penyakit ginjal tidak boleh minum obat ini, hal ini karena propifenazone bisa membuat toksik pada ginjal. Propifenazon (propilantipirin) adalah derivat fenazon tanpa daya antiradang dengan sifat sama. Di AS, penggunaan obat dari keluarga fenazon diawasi dengan ketat (Ganiswara, 2003). Resiko agranulositosis lebih ringan. Beberapa obat sakit kepala yang mengandung propifenazon adalah Ultraflu, Bodrex Migra, dan Saridon.
Paramex juga mengandung kafein. Kafein merupakan stimulan sistem syaraf pusat yang dapat memperlihatkan sifat-sifat tertentu seperti stimulasi jantung, diuretik, dan relaksasi otot polos. Kombinasi parasetamol-kafein dapat meningkatkan efikasi analgesik. Ketika minum obat yang ada kafein-nya, minumlah sedikit mungkin minuman lain yang mengandung kafein, (misal: kopi, teh, cola; 1 cangkir kopi = 100 mg kafein), sebab kafein yang terlalu banyak menyebabkan gelisah, iritabilitas, sukar tidur dan jantung berdebar. Kafein juga bisa menyebabkan ketagihan.
Obat sakit kepala lain yang mengandung kafein: Bodrex Migra (50 mg), Neuralgin (50 mg), Saridon (50 mg), Panadol Extra (65 mg), Puyer 16 bintang 7 (50 mg). Berapakah maksimal sehari konsumsi kafein? 300 mg di bagi menjadi 3 dosis. Untuk panadol Extra disarankan sehari maksimal 2 saja. Apa beda Bodrex dan Bodrex Migra? Bodrex biasa isinya 600 mg parasetamol, 50 mg kafein. Sedangkan Bodrex Migra isinya 350 mg, kafein 50 mg, propifenazon 150 mg. Dengan maraknya obat sakit kepala yang mengandung kafein, Dumin (mereknya si Actavis) datang dengan iklan parasetamol tanpa kafein.
Sanaflu
Indikasi: Meringankan gejala flu. Tiap 5 ml sirop sanaflu plus: Parasetamol 120 mg, dekstrometorfan-HBr 7,5 mg, fenilpropanolamina HCI 3,5 mg; Tiap kaplet sanaflu: Parasetamol 500 mg, fenilpropanolamin HCl15 mg.
Stop Cold Tablet
Indikasi: meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin yang disertai batuk. Per tablet berisi: Parasetamol 500 mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg, Klorfeniramini Maleat 2 mg, Gliseril Guaiakolat 50 mg.
Tera F
Indikasi untuk meringankan gejala flu seperi demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk.  Tiap tablet mengandung : parasetamol  650 mg, gliseril guaiakolat 50 mg, fenilpropanolamin HCl 15 mg, chlorpheniramine maleate 2 mg. Komentar: Parasetamol tergolong tinggi di banding merek yang lain, 650 mg (lainnya 500 mg).
Termorex Plus
Indikasi: menghilangkan gejala flu yang disertai dengan demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Per 5 mL mengandung: Parasetamol 120 mg, Pseudoefedrin HCl 7,5 mg, Gliseril Guaiakolat 25 mg, Klorfeniramini Maleat 0,5 mg.
Tremenza
Indikasi menghilangkan gejala-gejala flu. Ulasan lebih lengkap baca di sini.
Trifed
Indikasi :pengobatan gejala-gejala yang berhubungan dengan pilek, sinusitis, dan kondisi alergika. Tiap 5 ml mengandung Triprolidin HCl 1,25 mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg. Obat ini sebenarnya mirip benerremenza, namun sepertinya harganya lebih murah.
Tuzalos
Indikasi: Gejala-gejala flu seperti batuk, demam. Anelgesik (pengurang rasa sakit), antipiretik (penurun panas), antitusif dan nasal dekongestan. Tiap tablet mengandung Parasetamol 500 mg, Dekstrometorfan HBr 10 mg, Fenilpropanolamin HCl 15 mg, CTM (Klorfeniramin maleat) 1 mg.  Anak-anak usia kurang dari 6 tahun, ibu hamil dan menyusui harap berhati-hati menggunakan obat ini.
Ultraflu
Indikasi: untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin. Tiap tablet mengandung : acetaminophenum/prasetamol 600 mg, phenylpropanolamin HCl 15 mg, chlorpheniramini maleas 2 mg

0 komentar:

Posting Komentar