Subscribe:

Pages

Diary kecil Ega

Jumat, 23 Mei 2014

Makalah Hepatitis

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Hati adalah salah satu organ yang paling penting dalam tubuh kita. hati berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
Hati sehat dan tidak sehat

Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hapatitis. Istilah " Hepatitis " dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Beberapa jenis virus hepatitis yang diketahui diantaranya adalah : Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis F, dan Hepatitis G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut (Hepatitis A), bisa kronik (Hepatitis B & Hepatitis C) dan bisa juga kemungkinan menjadi kanker hati (Hepatitis B).
Perbedaan antara virus hepatitis ini terlatak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan.


Untuk mendeteksi adanya penyakit hepatitis perlu dilakukan serangkaian tes fungsi hati dan sifatnya enzimatik (menguji kadar enzim), yaitu :
  1. Enzim yang berkaitan dengan kerusakan hati antara lain SGOT, SGPT, GLDH, LDH.
  2. Enzim yang berhubungan dengan adanya penanda adanya sumbatan pada kantung empedu, yaitu gamma GT dan alkali phosfatase.
  3. Enzim yang berhubungan dengan kapasitas sintesis hati, yaitu kolinesterase.

Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan serologi (sel), yaitu : HbsAg, HbeAg, anti Hbe dan anti HBv DNA.
Jika serangkaian tes menandakan adanya gangguan hati dan diagnosa menunjukan adanya hepatitis.




BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang dapat disebabkan oleh berbagai kausa, termasuk infeksi virus atau pajana ke bahan - bahan toksik. Pada hepatitis virus, Peradangan hati yang berkepanjangan atau berulang, yang biasanya berkaitan dengan alkoholisme kronik, dapat menyebabkab sirosis, suatu keadaan berupa penggantian hepatosit yang rusak secara permanen oleh jaringan ikat.

B. Etiologi
 Gbr. Virus hepatitis

  1. Virus hepatitis A, B, C, D, E dan G yang masing-masing menyebabkan tipe hepatitis yang berbeda.
  2. Alkohol
  3. Keracunan Obat-obatan

C. Klasifikasi Hepatitis
1) Hepatitis A
Hepatitis A adalah jenis peradangan hati yang disebabakan oleh suatu virus RNA dari famili enterovirus. Masa inkubasi penyakit ini adalah 30 hari. Penularannya dapat melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses pasiaen. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama sedangkan untuk. kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan resiko tinggi tertular hepatitis A.
Sering kali infeksi hepatitis A pada anak tidak menimbulkan gejala sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning, dan hilangnya nafsu makan.

2) Hepatitis B

Gbr. Orang yang terkena hepatitis b

Hepatitis B adalah salah satu peradangan hati yang disebabkan oleh suatu virus hepatitis B. Hepatitis B muncul dalam darah dan menyebar melalui kontak dalam darah, air mani dan cairan vagina yang terinfeksi atau penggunaan bersama jarum obat. Hepatitis B merupakan penyakit yang dapat berjalan akut maupun kronik. Sebagian penderita hepatitis B akan sembuh secara sempurna dan mempunyai kekebalan seumur hidup, tapi sebagian lagi gagal memperoleh kekebalan. Virus hepatitis B dengan komponen antigen permukaan (HbsAg). Diameter 42 nm, dengan " core " 4 nm. " coat virion " merupakan " surface antigen " atau HbsAg ". Suface antigen biasanya diproduksi berlebihan sehingga dijumpai dalam darah penderita. Pada hepatitis agresif, hati mengalami peradangan kronik, fibrotik dan mengecil dan dapat menjurus. Gejalanya meliputi penyakit kuning, lemah, rasa sakit pada perut dan muntah.

3) Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit hati yang menular melalui darah yang disebabkan oleh virus hepatitis C (VHC). VHC menginfeksi hati menggunakan mesin geneti dalam sel untuk menduplikasi virus hepatitis C yang akan menginfeksi sel-sel lainnya sehingga menyebabkan radang dan kerusakan hati, kanker hati bahkan kematian dikarenakan sampai saat ini tidak adanya vaksin hepatitis C. Infeksi hepatitis C disebut juga sebagai infeksi terselubung. Hal ini karena infeksi dini VHC bisa jadi tidak bergejala atau bergejala ringan atau tidak khas. Hepatitis C ditularkan melalui kontak seksual, penggunaan obat-obatan dengan jarum, pemakaian pisau cukur atau sikat gigi secara bersama.

Penularan VHC terutama parenteral. Umumnya terjadi setelah mendadak kontak darah, seperti transfusi darah atau produk darah lainnya. Selain itu virus ini juga dapat menular melalui cairan kelamin (saat hubungan seksual) dan ASI dari ibu pengidap hepatitis C ke bayinya.

Gejala hepetitis C mirip dengan infeksi hepatitis B. Masa inkubasi berkisar antara 15-150 hari dengan rata-rata 8 minggu. Keluhan dan gejala yang ada antara lain kuning, air seni berwarna gelap,mual, muntah, kembung, tidak nafsu makan, rasa lelah, demam, menggigil, sakit kepala, sakit perut, mencret, sakit pada sendi dan otot, serta rasa pegal-pegal.

4) Hepatitis D
Hepatitis D adalah hepatitis D yang disebabkan oleh virus hepatitis D (VHD) atau virus delta, virus ini adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitits D. Penularan melalui hubungn seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.

5) Hepatitis E
Gejala hepatitis ini mirip dengan hepatitis A, demam, pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya (self-limited), kecuali bila terjadi pada kehamilan. Penularannya melalui kontaminasi feses.

6) Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

7) Hepatitis G
Gejalanya serupa denga penyakit hepatitis C, sering kali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan / C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun kronik. Penularannya melalui transfusi darah jarum suntik.

D. Gejala klinis
Dari semua jenis penyakit / tingkatan penyakit hepatitis dapat diketahui bahwa gejala awal yang dirasakan oleh penderita hampir sama diantaranya rasa lelah, demam, diare, mual, muntah, sakit perut, mata kuning, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan. Gejala ini dapat muncul sebagai gejala yang ringan atau amat progresif. Kadang-kadang ditemukan penderita yang tanpa gejala.

E. Patofisiologi
Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat pada hepatocytes oleh sel mononukleous. Proses ini menyebabkan degrenerasi dan nekrosis sel perenchyn hati.
Respon peradangan menyebabkan pembekakan dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (biliary) dan empedu tidak dapat diekresikan kedalam kantong empedu bahkan kedalam usus, sehingga meningkat dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit hapatoceluler jaundice.
Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik samapi dengan timbunya sakit dengan gejala ringan. Sel hati mengalami regenerasi secara komplit dalam 2 sampai 3 bulan lebih gawat bila dengan nekrosis hati dan bahkan kematian. Hepattis dengan sub akut dan kronik dapat permanen dan terjadinya gangguan pada fungsi hati. Individu yang dengan kronik akan sebagai karier penyakit dan resiko berkembang biak menjadi penyakit kronik hati atau kanker hati.

F. Gambaran klinis
Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai penyakit mencolok, kegagalan hati dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis: stadium prodromal, stadium ikterus, dan periode kovalensasi (pemulihan)
Stadium prodromal, disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai dan pasien mulai memperlhatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena ikterus belum muncul. Individu akan sangat infeksius pada stadium ini. Antibody terhadap virus biasanya belum dijumpai. Stadium ini berlangsung 1-2 minggu ditandai oleh :
o Malese umum
o Rasa lelah

Gejala-gejala infeksi saluran napas atas
  1. Mialgia (nyeri otot)
  2. Meengganan terhadap sebagian besar makanan
  3. Stadium ikterus adalah stadium kedua hepatitis virus, dan dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih. Pada sebagian besar orang, stadium ini ditandai oleh, seperti diisyaratkan oleh namanya, timbulnya ikterus. Manifestasi lain adalah :
  4. Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodormal
  5. Pembesaran dan nyeri hati
  6. Splenimogali
  7. Mungkin gatal (pruritus) di kulit

Stadium pemulihan adalah stadium ketiga hepatitis virus dan biasanya timbul dalam4 bulan untuk hepatitis B dan C dan dalan 2-3 bulan untuk hepatitis A. Selama periode ini :
  1. Gejala-gejala mereda, termasuk ikterus
  2. Nafsu makan pulih

G. Pemeriksaan Diagnostik
  1. Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali dari normal). Catatan : merupakan batasan nilai untuk membedakan hepatitis virus dengan nonvirus
  2. AST(SGOT atau ALT(SGPT) : awalnya meningkat. Dapat meningkat satu sampai dua minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun
  3. Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan enzim hati atau mengakibatkan perdarahan)
  4. Leucopenia : trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
  5. Diferensial darah lengkap : lekositosis, monositosis, limfosit atipikal, dan sel plasma
  6. Alkali fosfatase : agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat)
  7. Fesses : warna tanak liat, steatorea (penurunan fungsi hati)
  8. Albumin serum : menurun
  9. Gula darah : hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fusngsi hati)
  10. Anti-HAV IGM : Positif pada tipe A
  11. HBSAG : dapat positif (tipe B) atau negative (tipe A). catatan : merupakan diagnostic sebelum terjadi gejala kinik
  12. Massa protrombin : mungkin memanjang (disfungsi hati)
  13. Bilirubin serum : diatas 2,5 mg/100mm (bila diatas 200mg/mm, prognosis buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler)
  14. Tes eksresi BSP : kadar darah meningkat
  15. Biaosi hati : menentukan diagnosis dan luasnya nekrosis
  16. Scan hati : membantu dalam perkiraan beratnya ketrusakan parenkim
  17. Urinalisa : peninggian kadar bilirubin;protein/hematuria dapat terjadi

H. Penatalaksanaan
Pengobatan hepatitis virus terutama bersifat suportif dan mencangkup :
  1. Istirahat sesuai keperluan
  2. Pendidikan mengenai menghindari pemakaian alcohol atau obat lain
  3. Pendidikan mengenai cara penularan kepada mitra seksual dan anggota keluarga
  4. Keluarga dan pasien hepatitis ditawarkan untuk menerima gama globulin murni yang spesifik terhadap HAV atau HBV yang dapat memberikan imunitas pasif terhadap infeksi. Imunitas ini bersifet sementara
  5. Baru-baru ini FDA memberikan izin untuk penberian vaksin hepatitis A. vaksin ini dibuat dari virus hepatitis inaktif. Penelitian-penelitian menunjukan bahwa vaksin ini 96% efektif setelah pemberian satu dosis.
  6. Tersedia vaksin untuk HBV, Karena sifat virus yang sangat menular dan berpotensi menyebabkan kematian, maka sangat dianjurkan bahwa semua individu yang termasuk dikelompoknya beresiko tinggi, termasuk para tenaga keshatan atau orang-orang yang terpajan ke produk darah, vaksinasi. Yang juga dianjurkan untuk divaksinasi dalah orang-orang yang beresiko terhadap virus, termasuk kaum homoseksual atau heteroseksual yang aktif secara seksual, pecandu oabat bius, dan bayi.
  7. Vaksinasi terhadap HBV dihasilkan melalui penyuntikan intramuskulus DNA rekombinaan sebanyak tiga kali pada interval -interval yang telah ditentukan. Dosis pertama dan kedua diberikan terpisah satu bulan, dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis ke dua. Vaksinasi ini 85% efektif dalam membentuk kekebalan.

I. Komplikasi
Komplikasi hepatitis adalah timbulnya hepatitis kronik yang terjadi apabila individu terus memperlihatkan gejala dan antigen virus menetapkan lebih dari 6 bulan. Gambaran klinis hepatitis aktif kronik atau fulminan mungkin mencengkup gambaran kegagalan hati diatas, dengan kematian timbul dalam 1 minggu sampai beberapa tahun kemudian.

J. Pencegahan
  1. Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai saat ini belum ada  obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan  untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi, tetapi pada saat ini baru ada vaksin hepatitis B saja, karena memang Hepatitis B sajalah yang paling banyak diselidiki  baik mengenai perjalanan penyakitnya maupun komplikasinya.
  2. Saat ini di seluruh dunia terdapat 200 juta orang pengidap hepatitis B yang tidak menampakkan gejala, tetapi merupakan sumber penularan bagi manusia sehat. Agarc tubuh menjadi kebal diperlukan vaksinassi dasar mengenai dasar sebanyak tiga kali vaksinassi hepatitis B. Mengenai jarak waktu pemberian vaksinasi dasar tergantung dari jenis vaksinasi yang dipakai.
  3. Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia yang telah kebal Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari perekayasaan sel ragi. Vaksin hepatitis yang di buat dari darah manusia kebal hepatitis di suntikkan kepada orang sehat sekali sebulan sebanyak tiga kali, sedangan vaksin hepatitis b yang di rekayasa dari sel ragi diberi kepada penderita sebulan sekali sebanyak dua kali,  lalu suntikan ke tiga baru di beri 5 bulan kemudian.
  4. Untuk memperkuat kekbalan yang telah ada, perllu diberi vaksinasi penguat. Caranya bermacam-macam ada vaksin yang perlu di ulang setahun kemudian satu kali, lalu 4 tahun kemudian diberi sekali lagi, selanjutnya setiap 5 tahun sekali. Ada pula jenis vaksin yang perlu diberikan hanya setiap 5 tahun sekali saja.
  5. Vaksinasi  hepatitis B sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Bayi yang lahir dari ibu yang mengidap penyakit hpatitis B, harus di vaksinasi hepatitis B segera setelah lahir, sedangkan bayi lainnya boleh diberi setelah berumur sebulan.
  6. Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah dengan memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah /cairan tubuh lainnya, dan harus hati-hati memasang kembali tutup jarum suntik. Perhatikan cara pembuangan bahan-bahan terkontaminasi dan pembersihan alat-alat  dan permukaan yang terkontaminasi. Bahan pemeriksaan untuk laboratorium harus diberi label jelas bahwa bahan berasal dari pasien hepatitis. Perlu juga menjelaskan pentingnya mencuci tangan kepada pasien, keluarga, dan lainnya.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a) Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang          disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami     kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

b) Hepatitis terdiri dari beberap jenis, yaitu :

  1. hepatitis A
  2. hepatitis B
  3. hepatitis C
  4. hepatitis D
  5. hepatitis E
  6. kemungkinan hepatitis F dan G

c) Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan kematian hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan merangsang reaksi peradangan dan imun yang mencederai atau menghancurkan hepatosit. Reaksi peradangan melibatkan degranulasi sel mast dan pelepasan histamin, pengaktivan komplemen, lisis sel-sel yang terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya, serta edema dan pembengkakan interstisium. Respon imun yang timbul kemidian mendukung respon peradangan. Perangsangan komplemen dan lisis sel serta serangan antibodi langsung terhadap antigen-antigen virus menyebabkan destruksi sel-sel yang terinfeksi. Hati menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan aliran darah berkurang yang menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk jaringan ikat dan fibrosis dihati.

d) Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.

e) Diagnose
dalam mendiagnosa hepatitis dapat dilakukan degan cara berikut :
  1. Tes fungsi hati
  2. AST(SGOT atau ALT(SGPT)
  3. Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan enzim hati atau mengakibatkan perdarahan)
  4. Leucopenia : trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
  5. Diferensial darah lengkap : lekositosis, monositosis, limfosit atipikal, dan sel plasma
  6. Alkali fosfatase : agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat)
  7. Fesses : warna tanak liat, steatorea (penurunan fungsi hati)
  8. Albumin serum : menurun
  9. Gula darah : hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fusngsi hati) dll

f) Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena  sampai saat ini belum ada  obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan  untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi.

B. Saran
Membiasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat mulai sejak dini karena dari situlah awal mulanya suatu bakteri maupun virus tumbuh dan selalu periksa kesehatan atau vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit hepatitis.

Sumber Bacaan :
  1. http://pbh-batusangkar.blogspot.com/2011/06/makalah-tentang-hepatitis.html
  2. http://darkcurez.blogspot.com/2011/01/makalah-hepatitis.html
  3. http://sri-oktavia.blogspot.com/2010/02/makalah-hepatitis.html
  4. http://makalahhepatitis009.blogspot.com/


0 komentar:

Posting Komentar